Singapore,SIAPA jung dari kau ini yang tak ingin ke Singapura lah? Negeri
yang meski kecil, tapi perkembangannya sangat spektakuler. Sekitar 8
juta wisatawan berkunjung ke Singapura setiap tahunnya, 20% di antaranya
berasal dari Indonesia. Negara kota ini memang terlihat cantik,
memesona. Bukan semata karena keelokan dan kemegahan gedung-gedungnya,
tapi
juga karena kedisiplinan warganya yang membuat negeri ini terlihat tertib dan bersih. Luas Singapura kurang lebih sama dengan Batam. Singapura dan Batam dulunya adalah Pulau Kembar. Keduanya, dulu, merupakan jajahan Inggris, namun pada abad ke-18, Inggris menyerahkan Batam ke Belanda. Mungkin karena bekas jajahan Inggris, Singapura berkembang pesat, jauh meninggalkan Batam. Saking majunya, Singapura saat ini menjadi kiblat Asia, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
juga karena kedisiplinan warganya yang membuat negeri ini terlihat tertib dan bersih. Luas Singapura kurang lebih sama dengan Batam. Singapura dan Batam dulunya adalah Pulau Kembar. Keduanya, dulu, merupakan jajahan Inggris, namun pada abad ke-18, Inggris menyerahkan Batam ke Belanda. Mungkin karena bekas jajahan Inggris, Singapura berkembang pesat, jauh meninggalkan Batam. Saking majunya, Singapura saat ini menjadi kiblat Asia, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Singapura juga adalah negara multietnik. Ada warga dari etnis China, Melayu (termasuk dari Indonesia), India dan Arab. Kendati demikian, warga Singapura sangat tertib, dan mengedepankan kepentingan publik. Warganya sangat disiplin, terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan.Jangan coba-coba merokok, membuang sampah di sembarang tempat,
jika tak ingin kena denda. Masuk ke negeri ini juga tidak diperkenankan
membawa permen karet dan rokok lebih dari sebungkus. Budaya antri juga
sudah membudaya di negeri ini, terlihat sejak awal memasuki negara ini
saat pemeriksaan dokumen keimigrasian.
Singapura
memang merupakan negeri 1001 aturan. Tapi pada prinsipnya, apa pun
sebenarnya boleh dilakukan di negeri ini sepanjang tidak mengganggu
kepentingan publik. Tapi kalau mengganggu kepentingan umum, misalnya,
melanggar rambu lalu lintas yang menyebabkan macet, atau mencolek
perempuan (gadis)
hingga ia berteriak, maka dalam waktu kurang dari 5 menit, anda akan
ditangkap pihak berwenang. Polisi di negeri ini tidak menampakkan diri,
namun di setiap sudut jalan terpasang kamera CCTV yang terhubung dan
dipantau di kantor polisi. Jangan pula coba mencuri atau
merampok. Polisi di negeri ini tak mengenal tembakan peringatan bagi
maling. Apalagi mereka diharuskan menyelesaikan ‘tugasnya’ tidak lebih
dari tiga menit, jika menangani kasus perampokan.
Di Singapura, ke
mana mata memandang yang terlihat adalah gedung pencakar langit, entah
itu kantor, hotel, kondominium, rumah susun dan lain-lain. Tapi semua tertata dengan rapi, sehingga menimbulkan kesan megah dan rapi. Keterbatasan
lahan, menyebabkan semua penduduk Singapura ‘dipaksa’ tinggal di rumah
susun dan kondominium karena pembangunan di negeri ini tidak lagi
dilakukan secara horisontal melainkan secara vertikal (bukan saja ke
atas, tapi juga ke bawah tanah). Di bawah tanah, terdapat banyak mall yang connect dengan stasiun MRT (mass rapid transportation), yang menghubungkan
semua titik kota. Sementara itu, jalan-jalan darat di Singapura
dikerjakan dengan sempurna, nyaris tak bergelombang sehingga naik bis
serasa naik kereta.
Berikut jika kalian ni hendak lihat kota Singapore
0 komentar:
Posting Komentar