Firefly Pointer 2

Selasa, 12 November 2013

Semua Tentang Singapore


Singapore,SIAPA jung dari kau ini yang tak ingin ke Singapura lah? Negeri yang meski kecil, tapi perkembangannya sangat spektakuler. Sekitar 8 juta wisatawan berkunjung ke Singapura setiap tahunnya, 20% di antaranya berasal dari Indonesia. Negara kota ini memang terlihat cantik, memesona. Bukan semata karena keelokan dan kemegahan gedung-gedungnya, tapi
juga karena kedisiplinan warganya yang membuat negeri ini terlihat tertib dan bersih. Luas Singapura kurang lebih sama dengan Batam. Singapura dan Batam dulunya adalah Pulau Kembar. Keduanya, dulu, merupakan jajahan Inggris, namun pada abad ke-18, Inggris menyerahkan Batam ke Belanda. Mungkin karena bekas jajahan Inggris, Singapura berkembang pesat, jauh meninggalkan Batam. Saking majunya, Singapura saat ini menjadi kiblat Asia, khususnya di kawasan Asia Tenggara. 
 
Singapura juga adalah negara multietnik. Ada warga dari etnis China, Melayu (termasuk dari Indonesia), India dan Arab. Kendati demikian, warga Singapura sangat tertib, dan mengedepankan kepentingan publik. Warganya sangat disiplin, terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan.Jangan coba-coba merokok, membuang sampah di sembarang tempat, jika tak ingin kena denda. Masuk ke negeri ini juga tidak diperkenankan membawa permen karet dan rokok lebih dari sebungkus. Budaya antri juga sudah membudaya di negeri ini, terlihat sejak awal memasuki negara ini saat pemeriksaan dokumen keimigrasian.
Singapura memang merupakan negeri 1001 aturan. Tapi pada prinsipnya, apa pun sebenarnya boleh dilakukan di negeri ini sepanjang tidak mengganggu kepentingan publik. Tapi kalau mengganggu kepentingan umum, misalnya, melanggar rambu lalu lintas yang menyebabkan macet, atau mencolek perempuan (gadis) hingga ia berteriak, maka dalam waktu kurang dari 5 menit, anda akan ditangkap pihak berwenang. Polisi di negeri ini tidak menampakkan diri, namun di setiap sudut jalan terpasang kamera CCTV yang terhubung dan dipantau di kantor polisi. Jangan pula coba mencuri atau merampok. Polisi di negeri ini tak mengenal tembakan peringatan bagi maling. Apalagi mereka diharuskan menyelesaikan ‘tugasnya’ tidak lebih dari tiga menit, jika menangani kasus perampokan.
Di Singapura, ke mana mata memandang yang terlihat adalah gedung pencakar langit, entah itu kantor, hotel, kondominium, rumah susun dan lain-lain. Tapi semua tertata dengan rapi, sehingga menimbulkan kesan megah dan rapi. Keterbatasan lahan, menyebabkan semua penduduk Singapura ‘dipaksa’ tinggal di rumah susun dan kondominium karena pembangunan di negeri ini tidak lagi dilakukan secara horisontal melainkan secara vertikal (bukan saja ke atas, tapi juga ke bawah tanah). Di bawah tanah, terdapat banyak mall yang connect dengan stasiun MRT (mass rapid transportation), yang menghubungkan semua titik kota. Sementara itu, jalan-jalan darat di Singapura dikerjakan dengan sempurna, nyaris tak bergelombang sehingga naik bis serasa naik kereta.
Berikut jika kalian ni hendak lihat kota Singapore
 

0 komentar:

Posting Komentar